
Rabu, 28 Mei 2014
NIHONGO
GAKUMON COURSE
LEMBAGA
BIMBINGAN BELAJAR BAHASA JEPANG
Membuka
program bimbingan:
PAKET
REGULER
MENU
|
PROGRAM
|
JUMLAH PERTEMUAN
|
BIAYA
|
1
|
Bahasa Jepang Dasar
1 (Kiso 1)
Bahasa Jepang Dasar
2 (Kiso 2)
|
22X
|
Rp 450.000,00
|
2
|
Persiapan Nihongo
Nouryoku Shiken / JLPT (Ujian kemampuan Bahasa Jepang Internasional)
(N5,N4,N3,N2)
|
22X
|
Rp 550.000,00
|
PAKET
PRIVAT
MENU
|
PROGRAM
|
JUMLAH PERTEMUAN
|
BIAYA
|
3
|
Paket Privat 1 orang
|
12X
|
Rp 780.000,00
|
4
|
Paket Privat 1 orang
|
24x
|
Rp 1.360.000,00
|
5
|
Paket Privat 2 orang
|
12x
|
Rp 1.000.000,00
|
6
|
Paket Privat 2 orang
|
24x
|
Rp 1.800.000,00
|
*harga
berlaku untuk semua program bimbingan
FASILITAS
-
Gratis biaya pendaftaran
-
Ruang kelas yang nyaman
-
Tentor yang handal
-
Modul pembelajaran yang mudah dipahami
-
Teknik cepat menghafal Huruf Hiragana dan
Katakana
-
Praktek KAIWA (percakapan) dan CHOUKAI
(mendengarkan/listening) Bahasa Jepang
-
Latihan soal dan pembahasan untuk Paket
Persiapan Nihongo Nouryoku Shiken/JLPT
Rabu, 10 April 2013
Testimonial
- Ida
Master Student of The
University of Tokyo (TODAI)
Being accepted in The
University of Tokyo, I decided to learn Japanese before moving here. I took a
Japanese language course in Yogyakarta, one month before my departure. Watashi
no sensei wa... a young man who worked and lived in Japan for 3 years
(2008-2011). He’s still young, but he really got the talent in speaking
Japanese. Till date, I can guarantee it.
How was the class..? The
class was fun…!! The learning process and the teaching method were great so I
can understand grammar n structure of the Japanese language briefly. Ummm… the
class wasn’t really formal, so I really enjoy the class. Besides, he also
available like (almost) 24/7 like seven eleven store, LOL. So we can ask him
questions about Japanese language.
Btw, since I didn’t know
any of Japanese language before, I took the basic level. However, during my
departure date I’ve gained my confidence to speak to Nihon-jin. Nevertheless, my speaking is not
grammatically correct yet (well, it’s only one month, so…). However, I can
communicate with them. Well, in my opinion, “able to communicate” is the most
important thing in this point.
The
good part is… since my teacher once living in Tokyo and he also had a good
relationship with a Japanese (and the family), he knows a lot about living in
Tokyo, culture and some survival tips. He really got a lot of experience living
in Tokyo. Ah, and the unique part is that he speaks Japanese better than his
own language…!! I think he got that from his hard-core Japanese language
training back then in his company. Kinda cute and perfect for learning because
u’ll gonna feel like u’re speaking with a native speaker. So… I recommend this
course.
A
real story: once I wanted to buy a monthly discount ticket (kind of rail-pass
or something like that). I went to a train station, named “Minami Nagareyama”.
I can do a little Japanese (well, mixed with English ;D), and they knew what I
wanted and I got the information I needed. B-)
Well,
there r others stories but it will be too long if I write ‘em all. Btw, this is
my second week in Tokyo ;-)
ありがとう、せんせい。。。
Regards,
- Kevin. Sastra Inggris SADAR
Kesan yang paling saya
rasakan selama belajar di NGC
-Pembelajarannya lebih
cepat
-Materi pembelajaran
lebih fleksibel
-Lebih mudah memahami
materi dengan contoh dan pengalaman yang konkret dalam kehidupan sehari hari
Pesan untuk NGC
-Sejauh ini masih baik
baik saja, terus tingkatkan kualitas proses belajar-mengajar
- Aldwin Sastra Inggris SADAR
Saya senang belajar bahasa Jepang
di Nihongo Gakumon Course karena selain mempelajari bahasa saya juga diberi
info mengenai kultur Jepang. Menurut saya, dengan mengetahui kultur akan
mempermudah mempelajari bahasa.
Sent from BlackBerry® on 3
Sent from BlackBerry® on 3
- DA buat NGC:
Belajar privat di NGC
memang "terserah" kita banget. Misalnya kita punya target buat ikut
JLPT N5 misalnya, atau mau ke JEpang buat sekolah 2 bulan lagi, sensei-nya
langsung bisa ngarahin tipe belajarnya mau dibawa ke mana. Banyak target-target
yang dibikin supaya dalam kurun waktu itu bisa tercapai "kemampuan
minimal" kita buat ikut ujian atau sekolah lagi. Semua ilmu dikasih, tipe
pembelajaran juga ngikutin murid banget.
Yang palnbg heboh, aku
udah bisa baca hiragana cuma dalam 5 kali pertemuan loh! Selain dari kitanya
juga harus niat, sensei-nya juga supportif banget. Seneng belajar di NGC ^^
Bahasa Jepang itu mudah
Bahasa Jepang itu mudah lhooo..! asal kawan kawanq ini paham betul soal ini dulu..
a. wa, desu, ka, dewa arimasen, mo, no
wa : Penentu focus dari pembicaraan.
desu : Memper halus semua pernyataan yang diakhiri
dengan kata benda, kata sifat, dan bentuk
kata kerja negatif nonformal ( belum kita pelajari di buku ini ).
ka : Digunakan
untuk membuat kalimat tanya. Terletak di setiap akhir pernyataan.
dewa arimasen
: Untuk menyatakan “bukan ~”.
mo : Untuk
menyatakan “juga ~”.
no : Untuk menghubungkan dua kata benda, atau lebih yang saling
berkaitan, dan pada dasarnya bermakna kepemilikan.
b. ni, e, to, de, o, ga
ni : Terdapat beberapa
fungsi partikel dasar yang sudah dipelajari dalam buku ini ;
ü Untuk menyatakan waktu terjadinya aktifitas.
Contoh : watashi wa daitai 5 ji ni okite imasu.
( Saya biasanya
bangun
pada pukul 5. )
ü Untuk menyatakan tujuan sebuah aktifitas, dan dari mana sesuatu didapat dari
sebuah aktifitas, berdasarkan dengan devinisi kata kerjanya.
Contoh : tujuan ~
Watashi wa Andi san ni denwa
o kakete imasu.
( Saya sedang menelphon
Andi / telphon yang di tujukan ke Andi.)
ü Untuk menyatakan tempat adanya sesuatu.
Contoh : Kyoushitsu ni gakusei ga go nin imasu.
( Terdapat lima orang murid di dalam kelas.)
: Kaban no naka ni nihon go no hon ga
arimasu.
( Terdapat buku Bahasa Jepang di dalam tas.)
ü Untuk menyatakan adanya frekuensi dari kegiatan yang
dilakukan dalam suatu waktu.
Contoh : Watashi wa isshukan ni sankai
nihon go o benkyou shimasu.
( Saya akan belajar Bahasa Jepang tiga kali dalam
satu minggu.)
“e” Untuk menyatakan tempat tujuan dari aktifitas-aktifitas yang di dalamnya terdapat makna
perpindahan, contoh pada kata kerja ; pergi (iku)行く, pulang (kaeru),帰る, datang (kuru)来る.
Contoh : Watashi
wa ashita gakkou e ikimasu.
(
Besok saya akan pergi ke sekolah. )
“to” ~ dan ~ (kuruma to baiku) mobil dan motor.
bersama ~ ( Watashi to Issho ni )
bersama saya.
“de”
ü Menyataka keterangan alat
dan cara dari
sebuah aktifitas.
(kb de
kk)
Contoh :
Keterangan
alat
~
Watashi wa basu de
ikimasu.
(
Saya pergi dengan naik bus. )
Keterangan
cara
~
Watashi wa nihon
go de
hanashimasu.
(
Saya berbicara dengan Bahasa Jepang. )
ü Menyatakan tempat
terjadinya aktifitas.
(ket
tempat de kk)
Contoh :
~
Watashi wa heya de
benkyou shite imasu.
(
Saya sedang belajar di kamar.
)
~ Anata
wa nihon de hataraite
imasu ka.
( Apakah anda bekerja di Jepang ?. )
ü Menyatakan sesuatu yang
paling di tekankan dari sebuah kumpulan.
Contoh :
~
Kuruma
no naka de
AE-86 ga suki
desu.
( Diantara
sekumpulan mobil yang ada AE-86
yang disuka. )
~ Kudamono no
naka de durian
ga suki desu.
( Diantara buah-buahan yang ada durian
yang disuka. )
“O” Menyatakan objek yang dikenai
tindakan oleh kata kerja.
Contoh :
~ Watashi
wa ima terebi o mite
imasu.
( Saya sekarang sedang melihat televise. )
~ Watashi
wa kaidan o
orimasu.
( Saya
akan menuruni tangga. )
~ Watashi
wa densha o orimasu.
( Saya akan turun dari kereta listrik. )
* Diartikan demikian karena pada
saat kita “turun dari kereta”, seakan
akan kita yang mengenai tidakan pada objeknya yang berupa kereta tersebut,
karena kedudukan kereta pada saat kita turun, berhenti dan kitalah yang
bergerak untuk menuruni kereta tersebut. Sehingga dalam hal ini kita yang
memberikan tindakan pada objek berupa kereta tersebut. Dengan demikian, kita
dapat menyimpulkan apabila terdapat partikel “o” pasti terdapat subyek yang
melakukan tidakan tersebut.
** Saya naik
kereta listrik.
Watashi wa densha ni norimasu.
Mengapa dalam kalimat tersebut,
tidak menggunakan partikel “O” melainkan
partikel “ni”.
Karena meskipun dalam kaidah Bahasa Indonesia, kedudukan kata “kereta listrik”
dalam kalimat tersebut adalah “objek”, dalam kedudukan dalam Bahasa Jepang
telah dibedakan bahwa, objek dalam kalimat naik kereta atau kendaraan yang
lain, tetap dilihat dari keadaan subjek yang tidak mengenai tindakan pada
objeknya, karena dinilai saat kita naik kendaraan tersebut, kendaraanlah yang
bergerak membawa kita yang diam di dalam kendaraan tersebut.
“ga”
ü Untuk menyatakan tempat adanya
sesuatu.
Contoh :
~ terebi
ga arimasu.
(Terdapat/ada televise.)
~ Heya ni
terebi ga arimasu.
(Didala
kamar terdapat televise.)
~ Kyoushitsu ni nihon go
no sensei ga imasu.
(Di ruang
kelas ada guru
Bahasa Jepang.)
ü Menghubungkan kata benda denga kata sifat tertentu.
Contoh :
~ kohi ga suki
(suka terhadap kopi)
~ nihon go ga joozu
(Pandai berbahasa
jepang)
ü Menyatakan penguasaan akan
sesuatu.
Contoh :
~ Watashi wa unten
ga dekimasu.
(Saya bisa
menyetir)
ü Untuk menanyakan pilihan.
Contoh :
~ Dore
ga
ii desu ka.
(Yang mana yang
bagus ?.)
“Dore” digunakan untuk menanyakan apabila
option pilihan lebih dari dua jenis.
~ Dochira ga hooshii.
(Yang mana yang dibutuhkan?.)
“Dochira” digunakan untuk menanyakan
apabila option pilihan hanya ada dua jenis.
Tunggu yg laen lagii yaaa..
Langganan:
Postingan (Atom)